Dulu diawal aku belajar menulis,
aku tidak percaya dengan yang namanya writer’s block. Menurutku, writer’s block
hanya muncul ketika kita tidak mampu mengalahkan ‘kelemahan’ yang ada di dalam
diri kita. Namun sejalan dengan waktu—terutama semakin seringnya aku berkutat
dengan naskah demi naskah—akhirnya aku mengalami juga yang namanya writer’s
block.
Apa ini berarti aku mulai tidak
mampu mengatasi ‘kelemahan’ yang ada di dalam diriku?
Entahlah. Mungkin juga. Mungkin
kejenuhan, atau bisa jadi aku mulai malas. Dan keadaan ini benar-benar bahaya!
Apalagi bagi penulis-penulis yang hidup dari karya tulis yang dihasilkannya.
Jadi, apa yang harus dilakukan
ketika writer’s block datang tanpa diundang dan pulang tanpa diantar?
Hehehe....
Berikut ini ada 5 tips mengatasi
writer’s block yang sudah aku coba dan ternyata berhasil.
Cekidot, ya J
Menulis Bebas
Saat writer’s block datang,
biasanya kita bingung untuk melanjutkan tulisan kita. Bahkan yang sudah
terbiasa menggunakan outline pun bisa juga loh terserang writer’s block.
Memaksakan diri untuk menyelesaikan tulisan kita tersebut dengan kondisi kita
tidak tahu apa yang harus kita tulis, maka rasanya akan sia-sia. Karena itu,
tinggalkan dulu sejenak tulisan yang sedang kita tulis. Buka jendela baru atau
ambil buku tulis/kertas, dan mulailah menulis acak
Di suatu workshop kepenulisan—lupa
waktu itu workshop yang mana—aku pernah diajari untuk bermain dengan kata-kata
acak. Ambil 5 kata. Lalu cari lawan kata dari kelima kata tersebut. Kemudian cobalah
buat paragraf dengan 10 kata yang akhirnya kita temukan. Atau bisa pula kita
menggunakan 10 kata yang sama sekali tidak berhubungan, lalu coba pasangkan
kata-kata tersebut tanpa memikirkan artinya
Contoh:
Masuk >< Keluar
Makan >< Minum
Tidur >< Bangun
Diam >< Bergerak
Duduk >< Berdiri
Orang itu keluar masuk pintu restoran dengan wajah
bingung. Wajahnya terlihat pucat. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, apa ia tidak
tidur karena takut tidak bisa bangun? Ataukah ia memang memiliki
banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Tiba-tiba, orang itu diam, sama sekali tak bergerak, ia jadi terlihat seperti
manekin yang berdiri tegak persis di depan pintu masuk. Aku mengalihkan
pandangan ke sekitarku. Ada banyak tamu restoran yang duduk di meja mereka
masing-masing. Mereka terlihat makan
dan minum dengan nikmat. Tapi di dekat
pintu masuk, di mana orang tadi berdiri, ada juga beberapa tamu yang berdiri
gelisah menunggu dipanggil pelayan ketika ada meja yang kosong, sementara
sebagian di antara mereka duduk diam
di kursi yang disediakan.
Coba lihat, dari kata-kata acak
yang tadi kita temukan, maka akan terbentuk satu paragraf. Terus lakukan hal
ini sampai kita menemukan satu adegan atau satu pemicu yang akan membuat kita
tergerak untuk melanjutkan tulisan kita sebelumnya.
Gunakan Gambar/Foto
Ambil satu gambar atau foto
ketika writer’s block datang menghampiri. Cara yang satu ini dipercaya akan
membantu kita menemukan adegan, kejadian, atau apa pun yang nantinya bisa kita
masukkan dalam tulisan kita sebelumnya. Bisa pula dari gambar/foto tersebut,
kita malah menemukan ide lain yang membuat naskah/tulisan kita menjadi lebih
baik.
Contoh:
Michaelia @Bali Sumber: doc. pribadi |
Perhatikan foto di atas!
Apa yang bisa ditulis dari foto tersebut?
Tulis saja semua dan silakan berkreasi sesuai imajinasi masing-masing :)
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar