Minggu, 05 Oktober 2014

7 Cara Mengatasi Writer’s Block (Bagian 1)

Dulu diawal aku belajar menulis, aku tidak percaya dengan yang namanya writer’s block. Menurutku, writer’s block hanya muncul ketika kita tidak mampu mengalahkan ‘kelemahan’ yang ada di dalam diri kita. Namun sejalan dengan waktu—terutama semakin seringnya aku berkutat dengan naskah demi naskah—akhirnya aku mengalami juga yang namanya writer’s block.

Apa ini berarti aku mulai tidak mampu mengatasi ‘kelemahan’ yang ada di dalam diriku?

Entahlah. Mungkin juga. Mungkin kejenuhan, atau bisa jadi aku mulai malas. Dan keadaan ini benar-benar bahaya! Apalagi bagi penulis-penulis yang hidup dari karya tulis yang dihasilkannya.

Jadi, apa yang harus dilakukan ketika writer’s block datang tanpa diundang dan pulang tanpa diantar? Hehehe....


Berikut ini ada 5 tips mengatasi writer’s block yang sudah aku coba dan ternyata berhasil.
Cekidot, ya J

Menulis Bebas

Saat writer’s block datang, biasanya kita bingung untuk melanjutkan tulisan kita. Bahkan yang sudah terbiasa menggunakan outline pun bisa juga loh terserang writer’s block. Memaksakan diri untuk menyelesaikan tulisan kita tersebut dengan kondisi kita tidak tahu apa yang harus kita tulis, maka rasanya akan sia-sia. Karena itu, tinggalkan dulu sejenak tulisan yang sedang kita tulis. Buka jendela baru atau ambil buku tulis/kertas, dan mulailah menulis acak
Di suatu workshop kepenulisan—lupa waktu itu workshop yang mana—aku pernah diajari untuk bermain dengan kata-kata acak. Ambil 5 kata. Lalu cari lawan kata dari kelima kata tersebut. Kemudian cobalah buat paragraf dengan 10 kata yang akhirnya kita temukan. Atau bisa pula kita menggunakan 10 kata yang sama sekali tidak berhubungan, lalu coba pasangkan kata-kata tersebut tanpa memikirkan artinya

Contoh:
Masuk >< Keluar
Makan >< Minum
Tidur >< Bangun
Diam >< Bergerak
Duduk >< Berdiri

Orang itu keluar masuk pintu restoran dengan wajah bingung. Wajahnya terlihat pucat. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, apa ia tidak tidur karena takut tidak bisa bangun? Ataukah ia memang memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Tiba-tiba, orang itu diam, sama sekali tak bergerak, ia jadi terlihat seperti manekin yang berdiri tegak persis di depan pintu masuk. Aku mengalihkan pandangan ke sekitarku. Ada banyak tamu restoran yang duduk di meja mereka masing-masing. Mereka terlihat makan dan minum dengan nikmat. Tapi di dekat pintu masuk, di mana orang tadi berdiri, ada juga beberapa tamu yang berdiri gelisah menunggu dipanggil pelayan ketika ada meja yang kosong, sementara sebagian di antara mereka duduk diam di kursi yang disediakan.

Coba lihat, dari kata-kata acak yang tadi kita temukan, maka akan terbentuk satu paragraf. Terus lakukan hal ini sampai kita menemukan satu adegan atau satu pemicu yang akan membuat kita tergerak untuk melanjutkan tulisan kita sebelumnya.

Gunakan Gambar/Foto
Ambil satu gambar atau foto ketika writer’s block datang menghampiri. Cara yang satu ini dipercaya akan membantu kita menemukan adegan, kejadian, atau apa pun yang nantinya bisa kita masukkan dalam tulisan kita sebelumnya. Bisa pula dari gambar/foto tersebut, kita malah menemukan ide lain yang membuat naskah/tulisan kita menjadi lebih baik.

Contoh:

Michaelia @Bali
Sumber: doc. pribadi

Perhatikan foto di atas!
Apa yang bisa ditulis dari foto tersebut?
Tulis saja semua dan silakan berkreasi sesuai imajinasi masing-masing :)

(BERSAMBUNG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar