|
Foto doc. pribadi |
Lama tidak mengisi blog, kali ini aku akan memposting materi yang pernah kutulis sebagai bahan pembahasan dalam pertemuan penulis di Banjarmasin.
Yuk, kita simak bersama. Semoga bermanfaat ya :)
Untuk menjadi seorang penulis, baik sebagai penulis cerpen, cerbung atau novel, kita harus terlebih dahulu mengetahui banyak hal tentang fiksi itu sendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, kita akan ‘tersesat’ dan itulah mengapa tulisan fiksi kita susah menembus media atau penerbit.
Tidak perlu berpanjang-panjang. Saya akan langsung memulainya dengan genre dalam fiksi
GENRE DALAM FIKSI
- Romance - Genre ini sering diartikan sebagai bacaan yang menitikberatkan pada masalah percintaan. Namun pengertian ini tidak sepenuhnya tepat. Romance sendiri seharusnya lebih menitikberatkan pada perjalanan sang tokoh dalam sebuah cerita untuk mencapai kebahagiaannya. Tidak melulu karena masalah cinta, bisa jadi perjalanannya berbalut kisah persahabatan, pencapaian cita-cita, dan lain sebagainya. Contoh karya yang masuk kategori ini misalnya : Tetralogi musim milik Ilana Tan yang terdiri dari empat buku
- Komedi - Fiksi bergenre komedi lebih menitikberatkan adanya unsur lelucon, bertema ringan dan membuat pembaca mau tidak mau tertawa. Komedi yang bagus tidak hanya sekadar kekonyolan yang tak masuk akal. Namun komedi bermutu bisa menunjukkan sisi 'lucu' tanpa harus terlihat konyol dan bodoh. Contoh karya ini misalnya buku-buku komedi milik Raditya Dika, atau Lupus-nya Hilman
- Sci-fi - Sci-fi singkatan dari Science Fiction. Genre ini menekankan pada penggunaan sains dan teknologi dalam dunia fiksi. Dalam kisah-kisah sci-fi ini, pembaca akan diajak menuju dunia yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya, dengan penggunaan teknologi dan penemuan-penemuan sains unik. Sayangnya, penulis dalam negeri belum ada yang benar-benar bisa menciptakan sebuah karya fiksi sci-fi. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi para penulis dalam negeri untuk mencoba genre yang satu ini.
- Fantasi - Beberapa waktu terakhir ini sudah mulai bermunculan karya-karya fiksi yang merupakan hasil imajinasi murni, di mana setting tempat dan waktu yang digunakan berbeda dengan kenyataan yang kita temui di dunia nyata. Contoh karya fantasi fenomenal adalah Harry Potter milik JK. Rowling.
- Horor - Genre horor menitikberatkan pada kengerian, baik itu tentang hal-hal gaib, hantu dan lain sebagainya. Tapi di dalam genre yang satu ini sebenarnya pembunuhan mengerikan yang membuat jantung pembaca berdebar juga bisa dimasukkan di sini. Dalam arti, horor tidak selalu berupa kisah hantu, namun dengan kreativitas yang kita miliki, kita bisa memadukannya dengan pembunuhan, psikologi atau adegan-adegan lain yang mengandung unsur ketegangan tingkat tinggi. Contoh karya horor berkelas misalnya milik Stephen King
- Misteri - Genre yang satu ini biasanya mengarah pada cerita-cerita detektif tentang penyelidikan dari berbagai hal membingungkan yang belum diketahui jawabannya. Penulis harus mampu menciptakan twist-twist yang menjebak dan membuat pembaca penasaran sampai akhirnya misteri terpecahkan di halaman terakhir. Contoh karya : Agatha Christie, Doyle dengan karyanya Sherlock Holmes
- Petualangan - Genre petualangan ini adalah kisah yang berisi pengalaman para tokoh cerita dalam melakukan sebuah perjalanan yang akan mempengaruhi kehidupan secara keseluruhan tokohnya. Contoh karya bergenre petualangan misalnya : Lima Sekawan karya Enid Blyton
KATEGORI PEMBACA KARYA FIKSI
Saat kita menuliskan sebuah karya fiksi kita harus tahu siapa sasaran pembaca yang ingin kita tuju. Kita tidak bisa sembarangan merancang karya kita kalau kita ingin karya kita disukai pembaca. Misalnya saja kita membuat karya tentang percintaan anak SMA, maka jelas kita tidak bisa berharap para ibu rumah tangga penggemar novel akan menyukai karya kita ini.
Kategori pembaca bisa dibagi menjadi :
- Anak-anak
- Pra Remaja (pre-teens)
- Remaja (teenlit)
- Dewasa muda (Young adult)
- Dewasa
SYARAT MUTLAK MENJADI PENULIS FIKSI
- Membaca, membaca, membaca!
- Tidak hanya sekadar ingin, namun harus dibuktikan dalam latihan yang terus-menerus
- Disiplin dan konsisten
- Berpikir out of the box
- Melek EYD
STEP BY STEP MENULIS FIKSI
Menggali Ide
Hanya terdiri dari satu kalimat yang menggambarkan isi cerita secara keseluruhan.
Contoh : Seorang perempuan yang mendapat hidayah untuk menjadi mualaf, namun harus melalui serangkaian kejadian, penolakan, pergolakan batin hingga ia hanya bisa beribadah secara sembunyi-sembunyi ( Ide cerita dari novel Sujudku yang Tersembunyi – Garina Adelia)
Bagaimana kita bisa mendapatkan ide :
- Dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain
- Dari buku, film, lagu
- Dari dongeng, fabel, hikayat, dll
- Dari kejadian di sekitar
- Dari perenungan mendalam, tafakur, meditasi, dll
Karakter unforgettable
Karakter unforgettable adalah karakter yang tidak terlupakan oleh pembaca.
Biasanya karakter seperti ini terlihat sangat manusiawi di mana kita sebagai pembaca akan merasa bahwa karakter di dalam kisah kita itu benar-benar nyata.
Cara membuat karakter unforgettable :
- Buatlah biodata karakter secara lengkap dari nama, tanggal lahir, zodiak, golongan darah, bentuk wajah, bentuk tubuh, warna kesukaan, dll
- Buatlah daftar motivasi atau cita-cita dari masing-masing karakter
- Buat peta karakter atau deskripsikan karakter semanusiawi mungkin
Setting
Adalah tempat di mana cerita terjadi.
Setting memegang peranan penting dalam sebuah cerita. Kita tidak bisa melulu menceritakan adegan antar karakter tanpa menampilan setting atau tempat di mana para karakter tersebut sedang melakukan adegan tersebut.
Setting bisa diambil dari lingkungan sekitar kita, tempat-tempat yang pernah kita kunjungi atau tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi tapi bisa kita dapatkan referensinya secara tepat dan lengkap. Yang perlu diingat adalah penggunaan setting di dalam cerita diusahakan tidak hanya sekadar tempelan. Setting harus benar-benar menyatu dengan setiap adegan, dialog, narasi, koflik dan karakter di dalam cerita tersebut.
Plot
Adalah kronologis/urutan adegan atau kejadian yang dialami oleh para tokoh di dalam sebuah karya fiksi, dimulai dari awal, serangkaian konflik dan akhir yang merupakan penyelesaian atas konflik yang dihadapi si tokoh utama
Dialog
Gunakan dialog dengan efektif dan cerdas. Hindari penggunaan dialog yang remeh temeh dan bertele-tele, untuk menghindari kejenuhan pembaca.
Sinopsis
Adalah ringkasan cerita dari awal, pertengahan cerita (konflik) dan akhir cerita. Dari buku Winna Effendi yang berjudul DRAF 1 beginilah membuat sinopsis yang baik :
- Sinopsis tidak lebih dari 2 halaman A4
- Paragraf pertama : jelaskan naskah yang kamu tulis baik dari segi genre, konsep dan plot dasar
- Paragraf dua : ceritakan secara singkat keseluruhan isi naskah. Garis besarnya saja. Siapa tokoh utamanya, inti konflik, klimaks dan penyelesaiannya.
- Paragraf tiga : jelaskan kenapa naskah ini menarik dan memiliki ciri khas, bisa dalam segi adanya wawasan baru, ide yang orisinal, dll
- Paragraf empat : tuliskan kelebihan lainnya. Jika ada sekuel atau presekuel... cantumkan saja.
Membuat Outline
Outline atau kerangka karangan adalah ide pokok tiap paragraf atau bab, yang disusun secara urut dari awal hingga akhir. Dari ide-ide pokok tersebut, nantinya penulis tinggal mengembangkan ide pokok ini saja pada tahap penulisan.
KRITERIA NASKAH (yang biasanya) DITERIMA OLEH PENERBIT
- Tema menarik/baru/unik/sesuai dengan target pembaca
- Opening menarik, menggugah rasa penasaran pembaca
- Karakter tidak stagnan, artinya karakter kuat dan berkembang sejalan dengan cerita
- Setting ‘hidup’ dan mendukung jalan cerita
- Plot, konflik, ending rapi, dan logis
- Deskripsi, narasi dan dialog diatur secara proporsional, tidak berlebihan dan tidak banyak pengulangan
- Diksi dan gaya penulisan harus benar-benar diperhatikan agar tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca
- Ending tidak mengecewakan
- EYD
- Nilai tambah lain seperti misalnya naskah berbeda dari naskah yang sudah ada, ide lama yang diolah kembali menjadi baru dan unik, penulis memiliki jaringan pembaca yang luas dan sebagainya.
Label: Tips Menulis