DASAR-DASAR MENULIS FIKSI

Foto doc. pribadi
Lama tidak mengisi blog, kali ini aku akan memposting materi yang pernah kutulis sebagai bahan pembahasan dalam pertemuan penulis di Banjarmasin.

Yuk, kita simak bersama. Semoga bermanfaat ya :)


Untuk menjadi seorang penulis, baik sebagai penulis cerpen, cerbung atau novel, kita harus terlebih dahulu mengetahui banyak hal tentang fiksi itu sendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, kita akan ‘tersesat’ dan itulah mengapa tulisan fiksi kita susah menembus media atau penerbit.
Tidak perlu berpanjang-panjang. Saya akan langsung memulainya dengan genre dalam fiksi


GENRE DALAM FIKSI

KATEGORI PEMBACA KARYA FIKSI

Saat kita menuliskan sebuah karya fiksi kita harus tahu siapa sasaran pembaca yang ingin kita tuju. Kita tidak bisa sembarangan merancang karya kita kalau kita ingin karya kita disukai pembaca. Misalnya saja kita membuat karya tentang percintaan anak SMA, maka jelas kita tidak bisa berharap para ibu rumah tangga penggemar novel akan menyukai karya kita ini.

Kategori pembaca bisa dibagi menjadi :

SYARAT MUTLAK MENJADI PENULIS FIKSI

STEP BY STEP MENULIS FIKSI
Menggali Ide
Hanya terdiri dari satu kalimat yang menggambarkan isi cerita secara keseluruhan.
Contoh : Seorang perempuan yang mendapat hidayah untuk menjadi mualaf, namun harus melalui serangkaian kejadian, penolakan, pergolakan batin hingga ia hanya bisa beribadah secara sembunyi-sembunyi ( Ide cerita dari novel Sujudku yang Tersembunyi – Garina Adelia)

Bagaimana kita bisa mendapatkan ide :

Karakter unforgettable
Karakter unforgettable adalah karakter yang tidak terlupakan oleh pembaca.
Biasanya karakter seperti ini terlihat sangat manusiawi di mana kita sebagai pembaca akan merasa bahwa karakter di dalam kisah kita itu benar-benar nyata.

Cara membuat karakter unforgettable :

Setting
Adalah tempat di mana cerita terjadi.

Setting memegang peranan penting dalam sebuah cerita. Kita tidak bisa melulu menceritakan adegan antar karakter tanpa menampilan setting atau tempat di mana para karakter tersebut sedang melakukan adegan tersebut.

Setting bisa diambil dari lingkungan sekitar kita, tempat-tempat yang pernah kita kunjungi atau tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi tapi bisa kita dapatkan referensinya secara tepat dan lengkap. Yang perlu diingat adalah penggunaan setting di dalam cerita diusahakan tidak hanya sekadar tempelan. Setting harus benar-benar menyatu dengan setiap adegan, dialog, narasi, koflik dan karakter di dalam cerita tersebut.

Plot
Adalah kronologis/urutan adegan atau kejadian yang dialami oleh para tokoh di dalam sebuah karya fiksi, dimulai dari awal, serangkaian konflik dan akhir yang merupakan penyelesaian atas konflik yang dihadapi si tokoh utama

Dialog
Gunakan dialog dengan efektif dan cerdas. Hindari penggunaan dialog yang remeh temeh dan bertele-tele, untuk menghindari kejenuhan pembaca.

Sinopsis
Adalah ringkasan cerita dari awal, pertengahan cerita (konflik) dan akhir cerita. Dari buku Winna Effendi yang berjudul DRAF 1 beginilah membuat sinopsis yang baik :

Membuat Outline
Outline atau kerangka karangan adalah ide pokok tiap paragraf atau bab, yang disusun secara urut dari awal hingga akhir. Dari ide-ide pokok tersebut, nantinya penulis tinggal mengembangkan ide pokok ini saja pada tahap penulisan.


KRITERIA NASKAH (yang biasanya) DITERIMA OLEH PENERBIT

Label: