Karakter dalam Novel
|
When I Met You |
Aku belajar menulis novel ini secara otodidak dan hanya mengandalkan kesukaanku akan bacaan berbagai jenis novel. Hingga hari ini, aku belum pernah benar-benar belajar bagaimana menulis novel yang baik, sampai akhirnya aku terpilih sebagai peserta penulisan novel yang diadakan salah satu penerbit.
Yang kulakukan pertama kali untuk bisa menulis novel adalah :
1. Banyak baca novel
2. Belajar mendeskripsikan segala hal
3. Belajar plot dan alur cerita
4. Memperbanyak diksi
Pada awalnya dulu, aku disibukkan dengan keempat hal tersebut. Nah, pada saat aku mulai menuliskan novel pertamaku, aku lupa satu hal yang penting yang membuat novel itu hidup yaitu : KARAKTER.
Aku berhasil menyelesaikan sebuah novel di akhir tahun 2010. Dengan sedikit ragu, aku meminta suamiku membacanya. Satu kata yang terucap dari mulut suamiku saat itu, JELEK! Aku langsung penarasan dan novel itu pun kubaca ulang. Dan dari membaca ulang itulah aku tahu bahwa karakter-karakter di dalam novelku itu kacau balau.
• Mana ada karakter berbintang Scorpio ternyata memiliki sifat seorang Libra?
• Mana ada laki-laki bertato tapi suka boneka?
• Mana ada manusia yang sangat-sangat sempurna! Ini tidak masuk akal kan?
• Karakter yang terlalu klise dan tidak masuk akal
|
Contoh Tabel Karakter
Sumber : dok. Pribadi |
Kasarnya, penilaianku ya begitu ya... Ada banyak kejanggalan yang kurasakan saat aku membaca ulang dan mempelajari setiap karakter yang kupasang di setiap tokohku. Kegagalan novel pertama yang disebut Sangat Jelek oleh suamiku ini membuatku belajar hal yang penting dalam sebuah novel, yaitu pemasangan karakter yang pas untuk setiap tokoh di dalam novel.
Dari pengalaman itu, akhirnya aku mencoba membuat rumusan, sebagai berikut :
Karakter novel yang mengambil dari karakter-karakter di sekitarku.
Mengambil karakter dari orang-orang sekitarku ternyata memudahkan aku menulis novelku dengan nyaris mirip seperti pada kenyataannya.
Contohnya :
- Michael Hwang di Novel ‘My Lost Prince’ adalah karakter adik laki-lakiku yang keras kepala dan suka seenaknya.
- Dr Jun, dalam Novel My Lost Prince, aku mencomot kepribadiannya yang tenang itu dari kepribadian suamiku :)
- Tokoh Rei di Novel Destinee adalah penggambaran dari seorang teman laki-lakiku yang angkuh, dingin, namun memiliki sikap yang melindungi.
- Ari Wirabuana di Love, Edelweiss and Me benar-benar penggambaran sosok Ari, yang merupakan pacar pertamaku.
- Kayla, di Love, Edelweiss and Me juga merupakan penggambaran sifat dari seorang teman baik.
- Tokoh Sasa di Love, Edelweiss and Me dan tokoh Monique di When I Met You, merupakan penggambaran kepribadianku sendiri.
Mempelajari Eneagram dan berbagai kepribadian manusia
Mempelajari Eneagram dan berbagai kepribadian manusia membuat kita mengetahui sifat-sifat seorang Sanguinist, Melankolis, Koleris atau Plegmatis. Ada kepribadian yang murni seorang Sanguin. Namun ada juga kepribadian yang merupakan campuran dari Koleris dan Melankolis.
Selain itu, penentuan tanggal lahir si tokoh juga akan membentuk kepribadian tokoh tersebut. Contohnya saja, seseorang yang lahir di bulan Oktober, pastilah seorang Libra, dan sifat-sifat seseorang yang berbintang Libra akan sangat jauh berbeda dengan seseorang yang terlahir sebagai Leo.
Menentukan asal usul tokoh, suku, budaya, bahasa, agama, pekerjaan, status atau tingkat pendidikan.
Indonesia memiliki banyak sekali latar belakang kebudayaan. Kenapa kita tidak memasukkan ini dalam karakter-karakter ciptaan kita. Seorang pemuda bersuku Jawa pasti berbeda pembawaannya dengan seseorang yang terlahir sebagai suku Batak, misalnya. Laki-laki yang lahir di Propinsi Jawa Tengah juga akan memiliki kebiasaan dan cara berbicara yang berbeda dengan laki-laki yang lahir di Jawa Timur.
Anak yang dibesarkan dalam keluarga kaya yang tidak pernah merasakan kekurangan akan memiliki kebiasaan dan sifat yang berbeda dengan anak yang lahir di keluarga yang ekonominya kurang. Sama halnya dengan anak yang lahir di keluarga yang harmonis dengan keluarga yang berantakan juga akan memiliki karakter yang berbeda.
Masih ada banyak lagi sebenarnya yang harus diperhatikan saat membuat karakter setiap tokoh novel yang kita ciptakan agar terlihat manusiawi dan nyata, seperti misalnya :
- Bentuk fisik baik bentuk tubuh, wajah, telinga, hidung dan lain sebagainya.
- Cara pandang tokoh tersebut baik cara pandang terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan di sekitarnya.
- Motivasi si tokoh, misalnya impiannya, ambisinya, atau bahkan keputusasaan yang ada di dalam dirinya itu
- Tidak ada manusia yang sempurna. Itu kenyataan di dunia kan? Karena itu buat pula karakter novel kita seperti kenyataannya. Tokoh yang memiliki ketidaksempurnaan dalam kesempurnaannya. Hayo loh, pasti bingung. Contohnya : kita bisa membuat karakter kita itu sangat tampan, berbodi aduhai, memiliki Ferrari 10 biji, tapi ternyata oon setengah mati. Atau kita bisa buat karakter tokoh yang mungkin dilirik orang pun malas karena wajahnya yang jelek, bentuk hidungnya yang aneh dan lain sebagainya, tapi ternyata ia memiliki hati yang baik, pembawaannya tenang dan ia mampu membuat siapa pun yang berbicara dengannya merasa nyaman. Ya pokoknya yang begitu-begitu deh.
- Buat karakter kita itu berkembang. Jangan biarkan karakter stuck di satu titik. Misalnya saja, ia dingin dan cuek awalnya, namun ada kejadian yang membuat orang itu menjadi lebih hangat, lebih perhatian dan lain sebagainya.
|
Contoh Pembuatan Alur Hubungan
Sumber : dok.pribadi |
Berikut ini caraku menentukan karakter sebelum memulai penulisan :
- Membuat data penting tiap-tiap karakter dari tanggal lahir, bintang, hobi, sifat, dan lain sebagainya.
- Menentukan kepribadian : sanguin, melankolis, dll
- Membuat diagram hubungan misalnya dia berteman dengan siapa saja, nantinya ia akan jadian dengan siapa, atau di bagian mana ia putus dan akhirnya menjalin hubungan dengan siapa.
- Membuat tabel karakter
Sering orang bertanya, kenapa aku bisa menulis secepat itu, bahkan kadang aku bisa menyelesaikan dua naskah sekaligus dalam waktu yang hampir berbarengan... Rahasianya :
- Karakter yang sudah terencana dengan baik
- Alur dan plot yang sudah siap
- Kerangka karangan (outline) yang sudah mendetail
- Dan aku punya daftar diksi, puisi, ungkapan-ungkapan indah yang kurangkum dalam sebuah binder, termasuk lirik lagu, dialog di film, kosakata dalam berbagai bahasa :p
Aku belum menjadi seorang penulis. Aku masih belajar untuk menjadi seorang penulis.
Ini hanya berbagi ya, berdasarkan pengalaman yang biasanya kuterapkan.
Mari belajar bersama.
Dan semoga bermanfaat bagi kita semua
Label: Tips Menulis